Hingga kini, sejarah sepatu Loafer masih menjadi bahan perdebatan. Beberapa penelitian menyebut nama Nils Gregoriusson Tveranger -lah yang pertama kali membuat sepatu jenis ini di tahun 1908. Namun, di luar perdebatan itu ternyata ada kisah menarik dari ‘para’ Loafer tempo dulu yang perlu kamu ketahui.
Kenangan sepatu Loafer terjadi pada tahun 1960, ketika mobil Fiat sedang menikmati masa jaya. Mobil keluaran Italia ini sukses mengambil fokus pecinta otomotif Eropa karena tampilan barunya yang dinilai inovatif.
Kesuksesan Fiat rupanya menginspirasi ‘otak bisnis’ di bidang lain, yaitu pada penciptaan alas kaki yang paling tepat untuk mendukung kenyamanan pengemudi saat mengendarai mobil yang sedang hitstersebut. Dalam hal ini, sepatu jenis Loafer-lah yang terpilih.
Sepatu ini menyuguhkan kepraktisan dan kemewahan, dan ternyata juga berhasil membangun image sebagai jenis sepatu yang selaras dengan semangat otomotif Italia kala itu.
Sejak saat itu, muncullah beberapa perusahaan mode yang berlomba menampilkan ikon “The Original Car Shoe”, salah satunya adalah Tod’s. Perusahaan sepatu dan beragam produk dari kulit ini menyuguhkan Loafer dengan konstruksi bahan kulit yang lembut disertai modifikasi pada bagian dasi sepatunya.
Dulu, sepatu ini termasuk dalam kategori high-end, karena hanya mampu dibeli oleh laki-laki yang cukup kaya dan ingin benar-benar membeli sepatu hanya untuk mengemudi.
Tahun 1963, Loafer pun tak hanya semakin dekat dan ‘bersahabat’ dengan Fiat, tapi juga bagi para pengemudi kendaraan roda empat kebanyakan.
Di samping model sepatunya yang unik, keistimewaan Loafer juga terdapat pada sedikitnya karet nubs di bagian sol-nya. Hal ini sangat memudahkan pengemudi untuk mengoperasikan gas, rem dan kopling dengan tekanan yang lebih stabil.
Kini Loafer tak lagi tersegmentasi sekaku jaman dulu, Loafer telah berbaur di berbagai kaki masyarakat kalangan menengah. Variasi warna dan bahan sungguh menggiurkan para pecinta fashion di berbagai dunia.
Loafer semakin trendi dan siap menemani langkah kaki pria dan wanita kemanapun mereka pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar