Minggu, 04 September 2016

Sepatu Sendal

Awal Mulanya . . .Dilihat dari konstruksinya, sepatu sekarang ini berawal dari sandal. Dalam setiap peradaban kuno umumnya memiliki sisilah desain alas kaki yang beragam. Peradaban tertua, Mesir, menjadi bukti keberadaan pembungkus kaki ini 3500 tahun SM. Kala itu, bentuknya masih berupa jalinan daun papirus atau jerami. Fakta menarik adalah pembuatan sandal ternyata telah menjadi apresiasi seni saat itu.

Perbedaan kasta juga mempengaruhi bentuk sandal. Di Mesir, sandal Pharaoh memiliki lengkungan meruncing keatas, sedangkan sandal para permaisuri mereka bertatahkan permata. Lain lagi dengan permaisuri di Roma. Sol sepatunya terbuat dari emas dan talinya bersinar indah karena taburan batu mulia. sepatu berhak mulai dikenakan oleh wanita-wanita aristokrat Prancis pada abad ke-16, dengan hak sangat tinggi hingga si pemakai seolah-olah berdiri di atas jempol ketika memakainya. Bentuk sepatu untuk kaki kanan dan kiri, baru dibedakan pada awal abad ke-18. Sebelumnya, para pembuat sepatu hanya menaruh bantalan kulit tambahan pada cetakan ukuran dasar jika sepatu yang dipesan lebih besar. kenyamanan belum diutamakan saat itu.
Memasuki abad ke-19, seiring dengan Revolusi Industri dan penemuan-penemuan mesin, sepatu produksi massal pu membanjir, glamornya industri film Hollywood dan apresiasi terhadap seni desain sangat memnabtu tumbuhnya industri ini hingga sekarang. Sepatu tak lagi hanya merupakan benda fungsional, tetapi juga estetika. Hal ini juga terjadi di Indonesia. rata-rata wanita Indonesia saat ini membeli 4-6 pasang sepatu setiap tahunnya. "Perkembangan 5 tahun terakhir sangat luar biasa. Masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan sudah mulai mengikuti tren mode. Mereka melek gaya. Sebetulnya ini sebuah peluang bisnis yang sangat bagus," ujar  Yongki Komaladi, desainer sepatu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar