Kalau kamu termasuk orang yang sangat menyukai fashion, pastinya kamu sudah tidak asing lagi dengan nama ini. Benar sekali. Yongki Komaladi adalah sebuah merk dagang yang menjual berbagai macam alas kaki, seperti sandal maupun sepatu. Merk tersebut berada di bawah naungan PT Sumber Kreasi Fumiko, dan berpusat di Jakarta. Nama merk itu sendiri berasal dari nama pemilik sekaligus desainernya.Yongki Komaladi tidak pernah kehabisan ide untuk melakukan inovasi dan kreasi design. Untuk sepatu/sandal wanita saja, merk ini menawarkan berbagai macam bentuk. Ada flat shoes, pumps, wedges, flip flop, dan masih banyak lagi. Desainnya pun berbagai macam. Anda dapat memilih berbagai macam alas kaki untuk berbagai macam aktivitas. Misalnya, sepatu khusus pesta, kerja, maupun sandal untuk jalan-jalan santai. Semuanya tersedia di sini.Selain itu, walaupun kebanyakan penggemar sepatu adalah wanita, Yongki Komaladi tidak pernah melupakan segmen pasar lainnya. Mereka juga menyediakan berbagai pilihan alas kaki bagi para pria, anak, dan bahkan balita. Tentunya, desain bagi anak dan balita berbeda dengan desain untuk konsumen dewasanya. Sepatu anak-anak rancangan mereka dibuat dengan desain lucu-lucu dan warna ceria. Sehingga, anak bisa terlihat fashionable tanpa harus terkesan sok tua.
Alasan lain yang menjadikan merk ini digemari oleh banyak orang, adalah harganya. Harga sepasang sepatunya cukup terjangkau, apalagi jika sedang ada diskon atau bazaar. Sementara, kualitasnya pun tidak sembarangan. Jadi, para wanita dapat belanja sepatu ini tanpa ragu.Sejarah Yongki KomaladiLalu, bagaimana asal muasalnya tercipta merk sepatu ini? Berikut adalah ceritanya:Yongki Komaladi adalah seorang laki-laki beretnis Cina. Nama aslinya adalah Kwok Joen Sian. Lahir dan tumbuh besar di daerah Jakarta Pusat. Masa kecilnya dapat dibilang sangat bahagia. Kedua orang tuanya mempunyai kasih sayang dan rejeki yang cukup. Selain itu, Yongki juga mempunyai 14 orang saudara kandung. Mungkin, karena itulah beliau lebih senang menghabiskan waktu di rumah, daripada bermain bersama teman-teman sekolahnya.Usai lulus SMA, beliau hijrah ke Singapura untuk kuliah. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Setelah satu setengah tahun belajar, beliau memutuskan untuk pulang ke tanah air karena mendapat kabar bahwa ibunya meninggal dunia. Atas peristiwa itu, beliau kemudian termotivasi untuk membuat ayahnya bangga.Tidak lama setelah itu, Yongki mendapatkan orang tua angkat. Orang tua angkatnya kebetulan memiliki sebuah butik eksklusif yang menjual berbagai produk fashion kelas internasional. Di sana, Yongki ditawari pekerjaan untuk menjadi penjaga butik tersebut. Dari situlah beliau mulai mengenal dunia fashion eksklusif.Pada suatu hari, saat sedang bekerja, butik tersebut kedatangan seorang desainer kacamata yang menawarinya pekerjaan untuk menjadi model kacamata. Selain menjadi model kacamata, beliau juga memperagakan busana karya desainer ternama. Walaupun awalnya merasa kikuk, namun Yongki tidak mudah menyerah. Justru, beliau mengikuti kursus modelling supaya bisa lebih luwes berjalan di atas catwalk.Kegigihannya membuat karir modellingnya meroket.Yongki pun seringkali menjalani fashion show dan berbagai event di luar negeri. Beliau bahkan sempat pula membintangi sejumlah film dan sinetron. Salah satu filmnya adalah “Cinta Dibalik Noda” yang dibintanginya bersama Meriam Belina dan Titi DJ.Namun, hal tersebut tak membuatnya cepat berpuas diri. Setelah beberapa lama menjalani profesi modelling, beliau akhirnya menyadari bahwa seringkali, desainer membutuhkan seorang asisten. Kesempatan tersebut tak disia-siakannya. Dengan percaya diri, beliau menawarkan diri sebagai model merangkap asisten desainer, sehingga sang desainer tidak perlu membayar biaya dobel untuk gaji dan fasilitas asistennya.Kehidupan Yongki KomaladiBeberapa tahun setelah menjalani kehidupan sebagai seorang model, Yongki pun sempat pelan-pelan mengundurkan diri dari dunia fashion. Profesinya beralih menjadi Chief Merchandiser di sebuah pusat perbelanjaan. Namun ternyata, jalan hidup tidak bisa dipungkiri. Jiwa Yongki seringkali tergerak untuk berkreasi. Hingga pada suatu hari, atasannya mengeluhkan bahwa pusat perbelanjaan mereka tidak punya cukup banyak koleksi sepatu untuk ditawarkan ke konsumen. Sang boss tersebut, yang tahu bahwa Yongki memiliki banyak pengalaman di dunia fashion, pun kemudian menawari Yongki untuk mencoba membuat sepatu. Kesempatan tersebut pun diambilnya.Ternyata, sepatu yang diproduksinya laku keras di pasaran. Perusahaannya pun semakin berkembang dan terus berkembang hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar